Petani Karet di Mesuji Jatuh Miskin

Share :

petani karet

ilustrasi

ragamlampung.com — Petani karet di Kabupaten Mesuji, mengeluhkan harga getah karet yang anjlok hingga mencapai angka Rp4.000/Kg. Padahal, saat normal harga mencapai Rp14 ribu hingga Rp15 ribu/Kg.

Kunang (35), petani karet warga Kecamatan Simpang Pematang. mengharapkan pemerintah segera mencarikan solusi karena saat ini petani berada dalam kondisi terpuruk untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Dulu saat harga getah karet tinggi, umumnya petani karet bisa hidup sejahtera, Tapi kini sangat sulit, memenuhi kebutuhan sehari-hari pun terkadang tak cukup.

Usman (30), petani karet lainnya mengeluhkan hal sama. Anjloknya harga karet membuat pendapatan mereka yang dulu mencapai Rp3 hingga Rp5 juta per bulan, sekarang hanya Rp300 ribu hingga Rp500 ribu.

“Jelas ini tidak mencukupi. Banyak petani karet yang akhirnya jatuh miskin dan memilih menjual dan meninggalkan kebun menjadi buruh serabutan,” kata dia, Minggu (2/10/2016).

Bahkan, petani kini berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. “Saking sudah sulitnya, kami berharap ada bantuan khusus dari pemerintah untuk mengurangi beban ekonomi petani. Pemerintah mungkin bisa memberikan bantuan langsung seperti beras dan sembako,” kata Usman.

Tini (28), warga Kecamatan Panca Jaya, mengatakan, mayoritas petani karet saat ini kewalahan dan harus berjibaku untuk bisa bertahan hidup. Terlebih harga kebutuhan pokok terus merambat naik.

“Harga karet cuma Rp4 ribu/kg, praktis penghasilan kami sebulan cuma sekitar Rp600 ribu. Untuk memenuhi kebutuhan empat orang keluarga saya jelas nggak cukup lagi.” kata dia. (ar)

Share :