ragamlampung.com — Petani singkong di Kabupaten Lampung Utara harus bersabar menunggu harga stabil lagi dan penurunan pemotongan kadar singkong 25 persen. Karena, pemerintah daerah setempat belum mendapat kepastian dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Pemkab setempat telah bertemu dengan pabrik tapioka, salah satunya dari Bumi Waras dan Sinar Laut, yang merupakan pabrik terbesar. Namun, pertemuan itu tidak membuahkan kesepakatan harga, karena belum ada standardisasi harga dari pemerintah pusat.
“Kalau petani dan perusahaan sudah sinkron soal harga. Yang belum tuntas persentase harga potongan. Masih banyak pabrik melakukan potongan kadar singkong 24 persen hingga 25 persen. Untuk singkong Thailand potongannya sampai 25 persen, sementara Casesa 20 persen,” kata Sekretaris Kabupaten Lampung Utara, Samsir, Kamis (2/2/2017).
Pemkab, kata dia, juga sudah membahas dengan perusahaan standar pemotongan kadar air dan alatnya.
“Untuk mengetahui alat yang digunakan perusahaan teruji atau tidak, kami akan mengundang ahli dari Universitas Lampung untuk menguji alat tersebut,” katanya. (ar)