Kementerian PUPR: Jalan Tol Trans Sumatera Bukan Proyek Sesat

proyek jalan tol di lampung
Share :

jalan-tol-trans-sumatera-ruas-lampung
ragamlampung.com – Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menilai pembangunan jalan tol Trans-Sumatera merupakan proyek sesat karena berdampak buruk terhadap Pulau Jawa.

Pernyataan Faisal disampaikan saat diskusi “Pungli Jembatan Timbang” di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa pekan lalu.

“Trans-Sumatera ini proyek sesat dan akan menambah beban Pulau Jawa (terkait arus logistik) dan ini juga kontradiksi karena Trans-Sumatera dibangun untuk menopang Jembatan Selat Sunda yang sudah dibatalkan Presiden Jokowi,” kata Faisal.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Morwanto membantahnya. Tol Trans Sumatera justru akan berdampak positif pada ekonomi Sumatera khususnya dan Jawa pada umumnya.

“Sepertinya kurang tepat karena Trans Sumatera ini juga buat menghidupkan ekonomi di Sumatera bersama dengan tol laut yang terus kami kembangkan,” katanya.

Selain itu, keberadaan tol Trans-Sumatera membuat pergerakan ekonomi, terutama logistik di dalam Pulau Sumatera akan lebih mudah dan cepat. Sedangkan untuk langsung ke Pulau Jawa praktis hanya Lampung antara Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Merak.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jalan tol Trans-Sumatera terdiri dari 24 ruas yang membentang dari Bakauheni hingga Aceh.

Dari total 24 ruas yang direncanakan, pemerintah melalui Perpres Nomor 117 Tahun 2015 memprioritaskan delapan ruas selama lima tahun mulai dari tahun 2014 hingga 2019, yang pengerjaannya diserahkan kepada PT Hutama Karya (Persero).

Meliputi Medan-Binjai 17 kilometer, Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer, Pekanbaru-Dumai 131 kilometer, dan Bakauheni-Terbanggi Besar 140 kilometer.

Kemudian Terbanggi Besar-Pematang Panggang dengan panjang 100 kilometer, Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 85 kilometer, Palembang-Tanjung Api-Api 90 kilometer, dan Tebing Tinggi-Kisaran dengan panjang 60 kilometer.

Selain itu, ada pula tiga ruas tambahan, yakni Banda Aceh-Medan, Padang-Pekanbaru, dan Tebing Tinggi-Parapat, dengan total panjang 770 kilometer. (ar)

Share :