STAI YASBA Lepas 20 Mahasiswa KKN di Kecamatan Bakauheni

Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan saat menyampaikan sambutan saat pelepasan mahasiswa KKN STAI YASBA. Foto Tedi/ragamlampung.com
Share :

ragamlampung.com – Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Pembangunan (STAI-YASBA) Kalianda melepas 20 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kamis (13/04/2017). Mahasiswa KKN tersebut dilepas untuk mengabdi di tiga desa Kecamatan Bakauheni, yakni Desa Klawi, Desa Hatta, dan Desa Bakauheni.

Pelepasan mahasiswa KKN angkatan ke-VII yang dilaksanakan di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lampung Selatan, dihadiri langsung oleh Bupati Lampung Selatan DR. H. Zainudin Hasan, M.Hum, Ketua STAI YASBA Kalianda Drs. M. Yacub Yuhira, SH, M.Pd serta sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Lampung Selatan.

“Peserta angkatan ke tujuh ini memang sedikit hanya berjumlah dua puluh orang. Mereka akan melaksankan KKN mulai hari ini selama 60 hari atau dua bulan sampai nanti berakhir tanggal 17 Juni, sesuai dengan Permendikti Nomor 44 tahun 2015,” tutur Ketua STAI YASBA Yacub Yuhira.

Pada kesempatan itu, Yacub juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan yang telah menerima mahasiswa KKN STAI YASBA mulai dari angkatan pertama hingga angkatan ke tujuh.

“Alhamdulillah pelepasan KKN mulai dari angkatan yang pertama sampai sekarang selalu dilaksanakan di Aula Rajabasa ini. Ini yang kedua kalinya di era Pak Zainudin Hasan berkesempatan melepas mahasiswa kami,” katanya.

Sementara, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan dalam kesempatan itu meminta selama berlangsungnya KKN, mahasiswa STAI YASBA bisa berinteraksi dengan baik dan benar-benar melakukan peran pengabdiannya sekaligus penelitian atau pengamatan terhadap kehidupan masyarakat ditempat dilaksanaknnya KKN.

“Pandai-pandailah membawa diri dan menempatan diri jadilah saudara ini seperti pelayan, karena akan tinggal dirumah-rumah penduduk,” pesan Zainudin.

Selain itu, Zainudin juga berharap kepada mahasiswa nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan menjadi pionir dalam kegiatan keagamaan yang dilaksanakan waraga setempat.

“Endingnya saya minta saudara sekalian bagaimana bisa menghidupkan shalat berjamaah di desa setempat. Saya juga pinta saudara mengawasi dan memberikan penilaian kepada ustad yang ada di desa, inilah harapan saya bagaimana sauadara dapat membina masyarakat dan menjadi mata dari pemerintah,” pungkasnya.(tedi)

Share :