Muhammadiyah: Boikot Produk Starbucks

Share :

ragamlampung.com — Muhammadiyah menyerukan pemboikotan produk gerai kopi, Starbucks, karena mendukung hubungan sesama pria (gay). Pernyataan itu disampaikan Anwar Abbas dari Muhammadiyah.

Muhammadiyah memiliki sekitar 30 juta anggota, dan mendesak pemerintah mencabut izin operasi Starbucks karena dukungan perusahaan untuk komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) tidak sesuai dengan ideologi negara Indonesia.

“Jika Starbucks hanya melakukan bisnis, silakan. Tapi, jangan membawa ideologi di sini,” kata Abbas kepada Reuters, Sabtu (1/7/2017).

Abbas mengatakan hal itu menanggapi sebuah komentar pro-LGBT yang dibuat eksekutif senior Starbucks Howard Schultz.

Forbes melaporkan tahun 2013 perusahaan tersebut kehilangan pelanggan karena dukungannya terhadap pernikahan gay. Tapi, Schultz mengatakan bahwa hal itu keragaman dan tidak setiap keputusan (perusahaan) adalah keputusan ekonomi.

Boikot itu didukung Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mujahid, karena pernyataan Howard Schultz bertentangan dengan Pancasila. Sodik menyebut dukungan Schultz LGBT sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat Indoensia.

“Semua pihak harus berani melawan upaya apapun yang akan merusak dan menghancurkan nilai-nilai Pancasila,” kata Sodik kepada Jawa Pos, Jumat (30/6). (ar)

Share :