Panen Singkong Terhambat akibat Hujan

Share :

ragamlampung.com — Hujan yang mengguyur di sejumlah wilayah Kabupaten Tulangbawang Barat, menunda ‎aktivitas petani singkong yang sedang panen. Ongkos kendaraan pengangkut hasil panen dan ongkos kuli cabut singkong juga naik jika hujan turun berkepanjangan. Hujan yang turun dengan waktu dan intensitas yang tak pasti, membuat bingung petani.

“Terpaksa ditunda karena kalau hujan siapa yang mau bekerja karena hitungannya rugi,” ujar Alam (28), petani singkong di Kecamatan Tulang Bawang Udik, Minggu (27/8/2017).

Padahal, saat ini musim kemarau, tapi curah hujan meningkat. Kondisi ini membuat petani was-was karena masih sering hujan, sementara sudah memasuki panen.

“Kalau dipaksakan panen ketika hujan, kendaraan yang mengangkut singkong tidak bisa masuk ke lokasi. Jalanan yang dilewati licin dan sopir biasanya minta ongkos ditambah begitu juga dengan kuli,” katanya.

Dian (45), petani lainnya mengatakan, hujan yang tidak beraturan menyebabkan kuli pencabut singkong sering menghentikan aktivitas panen mendadak. “Paginya cuaca panas, setelah panen dimulai tiba-tiba siangnya hujan. Petani cukup repot. Tetap bisa dipaksakan, tapi harus siap repot jika hujan mendadak turun,” katanya.

Harga singkong saat ini naik dari Rp750-Rp800/kg menjadi Rp900/kg. Sedangkan ongkos mobil menyesuaikan dengan jarak tempuh berkisar Rp80/kg-Rp120/kg. Ongkos kuli panen Rp80/kg-Rp100/kg. (ar)

Share :