2016, Indofood Raup Keuntungan Rp3 Triliun

Share :

pt-indofood
ragamlampung.com — Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kinerja cemerlang dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Perusahaan milik Grup Salim ini mampu mencetak laba bersih Rp3,24 triliun, melambung hampir 100 persen dari periode yang sama 2015.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood menyatakan, sembilan bulan berakhir pada 30 September 2016, perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 4,8 persen menjadi Rp49,87 triliun dari Rp47,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

“Kelompok Usaha Strategis Produk Konsumen Bermerek (CBP), Bogasari, Agribisnis dan Distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 52 persen, 23 persen, 17 persen, dan 8 persen terhadap total penjualan neto konsolidasi,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (28/10/2016).

Llaba usaha Indofood tumbuh 9,4 persen menjadi Rp5,93 triliun dari Rp5,42 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 11,9 persen dari 11,4 persen. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih) tumbuh 92,5 persen menjadi Rp3,24 triliun dari Rp1,68 triliun.

“Terutama disebabkan oleh laba selisih kurs pada tahun ini dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada tahun sebelumnya. Marjin laba bersih naik menjadi 6,5 persen dari 3,5 persen,” katanya.

Dngan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, laba inti Indofood yang mencerminkan kinerja operasional tumbuh 15,3 persen menjadi Rp3,12 triliun dari Rp2,71 triliun.

“Kami gembira dengan pencapaian kami pada periode sembilan bulan tahun 2016. Kinerja kami secara umum terus meningkat sebagaimana tercermin pada core profit kami; Grup CBP dan Bogasari terus mencatatkan kinerja yang positif, sedangkan turunnya produksi CPO sebagai dampak dari El Nino telah menekan kinerja Grup Agribisnis,” katanya.

Secara rinci, entitas perusahaan, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 9,9 persen menjadi Rp26,47 triliun dari Rp24,10 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Hal itu di antaranya didorong oleh naiknya volume penjualan. Kontribusi penjualan dari Divisi Mi Instan, Dairy, Makanan Ringan, Penyedap Makanan, Nutrisi & Makanan Khusus dan Minuman, masing-masing mencapai 64 persen, 20 persen, 7 persen, 2 persen, 2 persen dan 5 persen dari total penjualan neto konsolidasi.

Laba usaha tumbuh 24,2 persen menjadi Rp3,97 triliun dari Rp3,20 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 15,0 persen dari 13,3 persen yang disebabkan oleh naiknya penjualan. Hal itu membuat laba bersih tumbuh 15,9 persen menjadi Rp2,83 triliun dari Rp2,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adapun marjin laba bersih naik sedikit menjadi 10,7 persen dari 10,1 persen.

Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, laba inti tumbuh 19,1 persen menjadi Rp2,92 triliun dari Rp2,45 triliun. (cnn/ar)

Share :